TELEPON MISTERIUS (PART 1)

Sudah hampir seminggu  ini, Vey “BT” luar biasa. Dia sangat kesal dengan seorang penelpon misterius yang sudah mengganggu kenyamanannya. Yang biasanya riang, ramah dan selalu usil, sekarang hanya bisa marah-marah gak jelas. Reina sahabatnya pun gak ketinggalan jadi bulan-bulanan kekesalan Vey.

“Vey, loe jangan bête ke gue dong. Kesel sama tuh cowok, fine-fine aja, tapi please honey, don’t do that to me!!” Reina beranjak pergi meninggalkan Vey yang hanya terdiam. Mungkin Vey baru sadar kalau ternyata sikapnya selama ini, berimbas ke banyak orang. Bang Didi di rumah juga saking kesal dengannya, sampai transmigrasi sementara ke rumah Bude Dyan.

Sesaat setelah sadar kalau Reina meninggalkannya, Vey buru-buru mengejar. Telak. dia menabrak seorang ibu yang sedang ribet dengan belanjaannya. Untung si Ibu gak marah-marah. Karena Vey buru-buru minta maaf dan membantu si Ibu membereskan barang belanjaan.

“Ibu, saya minta maaf, Karena terburu-buru, saya gak sadar kalau ibu lewat di depan saya.” Sambil membantu si Ibu merapikan barang-barang yang sudah terjatuh ke tanah. Alhamdulillah Ya Allah, si Ibu gak marah. Ini gara-gara Reina sih yang ngambek aja. Vey ngedumel.

***

Suasana ruangan berukuran 3x4 meter itu masih berantakan. Sepertinya sudah berhari-hari dicuekin oleh pemiliknya. Sebuah gitar tergeletak di bawah jendela, padahal biasanya tersimpan rapi di tempatnya di samping meja belajar. Buku-buku yang biasanya berdiri rapi dari yang paling besar sampai yang paling kecil, sekarang tak teratur tatanannya. Vey benar-benar kehilangan akal. Gara-gara dapat telpon dari seorang misterius, spontan menghilangkan segala kebiasaan baik yang biasa dia kerjakan.

Sebenarnya Vey gadis yang rajin. Kamar tidurnya selalu rapi, susunan buku-buku koleksi tak pernah berantakan. Selain hobi menulis, Vey juga hobi bermusik. Tak heran banyak alat musik yang tersimpan disana. Gitar Kayu kesayangan, pemberian Almarhum papa, dan sebuah gitar Akustik hadiah saat mengikuti perlombaan Akustik tingkat nasional mewakili sekolah, berhasil ia dapatkan. Dua hal yang sangat ia sayangi dalam hidupnya, mana mungkin disepelekan begitu saja. Tapi entahlah, pengaruh telpon dari orang misterius itu benar-benar merubah pribadi Vey. 

Bersambung .....

Pic : https://auralimaji.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL