KISAH SEORANG HAFIDZ ALQUR'AN YANG TUNA NETRA

Buta mata tak berarti merasakan kegelapan dalam hidup. Justru Allah SWT memberikan cahaya padanya, lewat matanya yang buta. Dia adalah seorang Hafidz tuna netra. Sejak kecil sudah mengalami kebutaan. Namun sungguh kasih sayang Allah begitu besar terhadapnya. Ia memilihnya menjadi seorang yang menjaga wahyu dan firman-firman Nya di dalam hati dan jiwanya. Allah telah memilihnya menjadi seorang hafidz Alqur’an.

Namanya Hadian Akbar, seorang tuna netra berusia 22 tahun. Merupakan seseorang dengan keistimewaan yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Di usia yang sekarang dia adalah seorang hafidz Alqur’an 30 juz, dan menjadi orang keempat di Indonesia yang mampu menghafal Alqur’an per nomor dalam keadaan tuna netra. Masya Allah, Sungguh sangat luar biasa kuasa Allah.

Rabu, 6 Oktober 2017 kemarin, beliau bersama dengan seorang kerabatnya, mengadakan safari dakwah dan berkunjung ke Samarinda. Beliau juga adalah seorang Pengasuh Pondok Pesantren alqur’an al falah Cicalengka. Prestasi yang telah beliau capai, pernah menjadi juara internasional MHQ (musabaqah hifzhil Qur’an) 30 juz di Iran. Tidak hanya itu, beliau juga merupakan Duta Alqur’an Indonesia Event di Kuwait. 

Beliau banyak berbagi tentang keutamaan dalam menghafal alqur’an. Bagi orang tua yang memiliki seorang anak penghafal Alqur’an, kelak di khirat akan dipakaikan mahkota yang cahayanya sugguh luar biasa dan dipakaikan jubah kemuliaan pada dirinya. Beliau juga bercerita tentang metode atau cara yang dilakukan oleh beliau dalam menghafal Alqur’an. Alqur’an kelak akan mendatangi mereka yang rajin berinteraksi dengannya selama hidup. Kelak Alqur’an akan menjadi syafaat yang akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang rajin membaca bahkan menghafalkannya. Bahkan saya pun tidak terasa mengeluarkan air mata, ketika beberapa orang memberikan semacam test hafalan Alqur’an kepada beliau. Beberapa orang jamaah mengajukan pertanyaan berupa bacaan ayat dari Alqur’an kemudian beliau menebak ayat dan dari surah apa yang telah dibacakan. Sungguh saya merasa dan bertanya-tanya, “Apakah Alqur’an, seolah terpampang di hadapan beliau, padahal beliau sendiri belum pernah melihat?” Saya hanya bisa tertegun dan menangis melihat kuasa Allah dihadapan mata saya.

“Sesungguhnya, manusia yang paling baik diantara kalian, adalah yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya” (Al Hadits). Teringat dengan salah satu firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah yang menurunkan Alqur’an, dan Allah pula yang akan menjaganya”. Para penghafal alqur’an sejatinya adalah bukti bahwa Allah memelihara Alqur’an. Bahkan di Negara seperti Palestina, banyak anak-anak yang juga hafal Alqur’an. Di Indonesia, kita juga turut bersyukur bahwa sudah banyak generasi kita yang juga menghafal Alqur’an. Bahkan di sebuah Social Media saya pernah membaca ada seorang kepala daerah yang juga hafal alqur’an. Masya Allah. Semoga kelak, kita dan anak keturunan kita dijadikan Allah sebagai orang-orang yang mencintai Alqur’an dan menyimpan Alqur’an di dalam hati kita masing-masing. Aamiin ya Rabb.




NB : Tulisan setelah menghadiri Safari Dakwah Alqur’an, dengan tema “Membersihkan Hati Agar Alqur’an Menyatu Dalam Diri”, bertempat di Gedung dakwah Al Ishlah, Samarinda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL