Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

#116# RAINA'S RAIN (Part12)

Sepertinya aku kembali melakukan kesalahan. Aku menyadari kekeliruanku, memaksanya untuk bercerita sesuatu yang sudah sangat jelas aku tahu penyebabnya adalah keputusan yang bodoh. Sama saja aku membuka luka. Melihat wajahnya kembali murung, aku mencoba membalikkan suasana. “haha, sudah tak usah difikirkan, ayo kita bertanding basket, mumpung yang lain belum datang, ayo..” aku mencoba mengalihkan. Tiba-tiba dia mendekat padaku dan memegang tanganku dengan sangat erat. Membawaku ke suatu tempat tanpa menjelaskan apapun.  “Jadi kamu mau aku bisa jujur terhadap apa yang telah terjadi selama ini, kenapa aku menghindar, dan menjauh darimu.” Dia menatapku dalam. Tuhan, pandangan matanya begitu tajam. Jantungku berdegup kencang. Aku hanya bisa mengangguk, menunjukkan kalau aku ingin tahu apa yang telah terjadi. Seketika bunyi gemuruh Guntur terdengar. Hujan seketika turun dengan tiba-tiba. Kami basah berdua. Tak beranjak. Kami masih saling bertatap. Kami tak sadar jika kami sekarang ada

#115# RAINA'S RAIN (Part 11)

“Guntur, sekarang sombong bener ih, gak pernah lagi ngajak aku jalan ke toko buku. Kenapa, hmm sudah gak pengen berteman sama aku lagi ya? Aku udah gak seru ya?” Sapaku suatu hari pada si Hamish Daud. Lama rasanya tak berbincang dengannya. Aku memang telah memutuskan untuk menutup semua kisah yang membuat aku pernah merasakan patah hati, sekarang aku kembalikan komitmen persahabatan antara kami.  “Rai, sebenarnya aku pun sudah lama ingin sekali mengajakmu seperti biasa, tetapi kamu juga selalu menghindar selama ini, aku jadi gak enak, makanya aku menghindar saja.” Jelasnya padaku. “hahaha, Guntur kamu ini laki-laki atau apa sih, jadi cowok kok perasaannya sensitive sekali, begitu aja langsung ngambek gak mau negur, hedeh, percuma aku kasih kamu gelar si Hamish Daud, hahaha.” Aku tertawa. Guntur juga tertawa.  “Eits, tunggu sebentar, kamu bilang gelar ku si Hamish Daud? Siapa yang memberi gelar itu?” tentu saja aku lah. “Habisnya gak ada artis Indonesia yang cukup mewakili diri

#114# RAINA'S RAIN (Part 10)

Begini rasanya patah hati? Makan enak rasanya kurang enak, mau tidur rasanya gak bisa tidur. Aaah, kenapa juga aku merasakan hal seperti ini. Dia yang disana juga sedang patah hati, jika aku masuk barangkali akan lain ceritanya. Barangkali aku tak perlu merasa gelisah seperti ini lagi. Siapa tau aku jadi penyembuh rasa sakit dalam hatinya. Dan aku pun akan sembuh dengan sendirinya. Tapi tidak, aku gak akan pernah berbuat seperti itu, aku gak mau jadi pelarian sesaatnya. Tiba-tiba saja, langit semakin mendung dan seketika bumi ini diguyur hujan. Aku segera berlari mencari tempat berteduh. Hingga akhirnya sampai di sebuah pelataran masjid. Aku masuk dan berteduh disana sambil menunggu hujan berhenti. Masjid yang cukup punya halaman yang luas ini, memang menjadi tempat berteduh yang paling baik. Mungkin karena lokasinya berada di pinggir jalan, sehingga menjadi sasaran bagi mereka yang kehujanan saat kebetulan lewat. Aku terbawa dalam lamunan. Aku sangat menyukai hujan. Sedari ke

#113# RAINA'S RAIN (Part 9)

Gambar
Siapa sosok yang sebenarnya dia tunggu dan sangat ingin dipertemukan denganku?. Rasa penasaran yang juga menggelayuti fikiranku, membuatku mengubah rencana. Yang pada awalnya akan bertemu dengan Yoan untuk belajar bersama, segera kurubah. Aku mengirim pesan singkat kepadanya untuk datang agak telat, dan memutuskan kembali ke kafe tersebut. Tapi setiba kembali disana malah melihat sebuah pemandangan yang menyesakkan hatiku.  “Wanita itu?” sosok wanita cantik yang selama ini sering aku dengar dari bang Raihan dan pernah aku lihat sekali saat pulang latihan basket. Dia memeluk wanita itu, ngobrol berdua dengannya. Aku mengambil tempat duduk dengan posisi yang cukup strategis dan sedikit terlindung dari mereka berdua. Memperhatikan mereka dari kejauhan dan hingga menyimpulkan bahwa diantara mereka memang ada sesuatu. Beberapa menit di awal mereka masih terlihat akrab, namun setelahnya mereka seperti bertengkar. Wanita itu pergi meninggalkan Guntur.  Dari kejauhan aku masih memperh

#112# RAINA'S RAIN (Part 8)

Gambar
“Bang Raihan, Raina duluan ya.” Aku pamitan dengan bang Raihan selepas latihan basket. Tak berapa lama kemudian Guntur menyusulku dari belakang. “Rai, buru-buru banget, kan sudah dibilang, aku mau ajak kamu ketemu seseorang.” Aku lupa. “Oiya maaf lupa, hehe, mau ketemu dimana? Siapa sih emang?” Tanyaku penasaran. “Dia sosok yang special Rai, nanti kamu juga tau.” Guntur lalu menggandeng tanganku dengan erat, sepertinya dia sangat bahagia akan bertemu dengan seseorang ini.  Akhirnya kami tiba di sebuah kafe. Sambil memesan minuman, aku dan Guntur menunggu sosok yang katanya Guntur special. Namun hingga 30 menit berlalu sosok yang ditunggu tak muncul juga. “Tur, kapan dia datang, aku harus segera pergi, karena aku dah ada janji dengan Yoan belajar bareng. Kalau harus menunggu lebih lama sepertinya aku gak bisa.” Aku menjelaskan keperluanku. Sepertinya lelaki itu kecewa dan sangat berharap aku bisa menunggu lebih lama lagi. Dia pun sibuk mencoba menghubungi lewat mobile phone, tapi s

#111# RAINA'S RAIN (Part 7)

Gambar
 Rasa penasaran masih menggelayuti fikiranku. Ingin rasanya mengetahui tentang siapa sebenanrnya wanita itu, namun untuk apa, meskipun dia seseorang yang special baginya, apa ruginya untukku, toh Guntur bukan siapa-siapa bagiku, kami hanya bersahabat. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi berlalu.  Ada ruang kosong yang tiba-tiba aku rasakan sejak kejadian tadi sore. Sosok wanita itu terbayang dan menari-nari di kepalaku. Hingga malam hari aku tak pernah bisa lupa atas kejadian itu. Aku hanya melamun dan sikapku ini terbaca oleh bang Raihan.  “Kamu kenapa Rai, ada sesuatu yang terjadi?” bang Raihan bertanya serius padaku. Karena dia abang satu-satunya mau tidak mau kurasa perlu bercerita padanya. “Jadi begini bang, tadi sore sehabis latihan basket, Raina ngeliat Guntur dengan seorang wanita cantik, kan hari ini dia memang gak latihan katanya sih ada urusan mendadak. Siapa dia ya bang kira-kira” Aku bertanya-tanya, bang Raihan hanya diam dan tiba-tiba mengejutkanku dengan per

#110# RAINA'S RAIN (Part 6)

Gambar
Pernahkah kau menyadari bahwa sesungguhnya cinta kadang sangat dekat dengan dirimu, namun terkadang tertutup oleh sesuatu yang sangat sulit dijelaskan. “Rai, sebenarnya ada apa antara kamu dengan Guntur? Abang merasa antara kalian dalam beberapa waktu belakangan ini sangat dekat sekali. Kalian pacaran?” Pertanyaan menohok abang Raihan hampir saja membuatku mengeluarkan kembali beberapa sendok nasi goreng yang sudah masuk ke dalam mulutku.  “Hei..hei, sabar dek, ada apa denganmu” diberikannya segelas air untukku minum. Lagian bang Raihan pertanyaannya aneh-aneh aja. “Gak lah bang, sama seperti abang dengan Guntur, begitu juga Raina dan Guntur, hanya bersahabat saja, emang gak boleh kalau Raina bersahabat dengannya?” tanyaku. Bang Raihan hanya menggeleng.  “Barangkali saja kalian pacaran, karena Guntur itu sebenarnya tipe laki-laki yang agak sulit dimengerti. Selama ini abang juga sulit mengerti dia, tipe yang tertutup. Pesan abang, jika memang tak ada perasaan, itu lebih ba

#109# RAINA'S RAIN (Part 5)

Gambar
“Kita mampir ke toko es Cream dulu ya Rai, nyantai disitu dulu deh, aku dari kemarin pengen banget.” Akhirnya Guntur menghentikan kendaraannya di depan sebuah toko menjual es Cream.  Kami duduk dan memesan dua es Cream dengan rasa yang berbeda. Guntur memesan Es Cream dengan campuran kopi, sedang aku memesan es cream dengan topping keju diatasnya. Kali ini aku merasa dekat sekali dengannya. Dia pun sama, tidak canggung meminta dan menyantap es cream yang aku pesan. Mungkin sekarang kami sudah akrab karena sudah sering jalan bersama. Baguslah, gak enak aja gitu kalau keduanya saling diam. “Guntur, boleh nanya sesuatu gak?” Tanyaku pelan-pelan. Aku ingat pesan Bang Raihan. Saat ditanyakan mengenai kabar Papanya, dia selalu menunjukkan wajah yang kurang bersahabat. Aku harap sikap yang ditujukan kepadaku gak sama dengan yang ditujukan kepada Bang Raihan. “Boleh aja, mau Tanya apa Rai?” Guntur memang tipe orang yang menghargai siapa yang menjadi lawan bicaranya. Jika ada orang

#108# RAINA'S RAIN (Part 4)

Gambar
Hari Minggu adalah hari yang menyenangkan untuk berdiam diri di rumah. Sejak pagi, aku sudah disibukkan dengan kegiatan rutin. Mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan rumah.  Karena dihari biasa, gak semua pekerjaan bisa aku kerjakan. Mama yang kesana kemari bekerja dengan giat melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Beliau memang sosok wanita hebat. Berpendidikan tinggi namun memilih untuk membaktikan dirinya di rumah. Ups, tapi mama bukan wanita pengangguran dan gak produktif, mama juga menjalankan bisnis dari dalam rumah. Hobinya membuat kue-kue, memberikan dia inspirasi berjualan online. Dan hasilnya, hmm bisa menambah uang saku tiap bulan untukku dan Bang Raihan, hehe.  Ping. Notifikasi dari aplikasi smartphone berbunyi. Tampaknya ada yang sedang ingin ngobrol denganku. Karena masih seru dengan film yang sedang ku tonton, aku tidak menggubrisnya. Hingga akhirnya beberapa kali notif itu berbunyi lagi.  Guntur? Ada apa ya dia BBM aku, rasanya hari ini gak ada j

#107# RAINA'S RAIN (Part 3)

Gambar
Siang ini begitu terik. Baju yang kupakai sudah bermandikan keringat. Sejenak pandangan mataku tertuju pada jam tangan warna ungu yang melingkar ditangan kiri.  Jarum panjangnya menunjukkan angka Sembilan, dan jarum pendeknya hampir mendekati angka tiga. Alamak, seketika aku tersadar bahwa harus segera pergi karena ingat dengan tugas kelompok perkuliahan di rumah Yoan. Aku mengacungkan tangan dan bergerak mendatangi Bang Raihan yang kebetulan siang ini mendapat tugas melatih kami.  “Bang Raihan, Raina izin ya bang, ada kerja kelompok di Rumah Yoan.” Aku meminta izin dan tentu saja Bang Raihan meng-iyakan. Salah satu janji yang pernah aku ucapkan dengannya bahwa salah satu syarat aku boleh melanjutkan basket lagi adalah tidak menyepelekan studiku. Aku memang bukan anak yang cerdas seperti Bang Raihan, tapi juga tidak bodoh banget. Nilai di atas rata-rata lah, namun belum pernah dapat penghargaan sebagai pelajar berprestasi dalam hal akademik, tak terkecuali Bang Raihan. Sejak S

#106# RAINA'S RAIN (Part 2)

Gambar
“Bang, tadi Raina kesal banget dengan teman abang diagenda oprec tim basket tadi siang. Masa gara-gara gak dengar dia panggil nama aja dah sinis banget sama Raina, padahal itu juga karena lagi nyariin Bang Raihan.” Kesal juga kalau ingat kejadian tadi siang. Akhirnya bang Raihan jadi tempat curhatku.  “Oh namanya Guntur, dia ketua tim basket Satria Muda sekarang Rai, gantikan abang. Dulu dia teman abang waktu SMA. Masa kamu gak ingat Rai, Guntur anaknya Om Guruh, temannya papa?” celetuk bang Raihan. Hmm, pantas saja rasanya sih wajahnya gak asing, ternyata memang pernah bertemu.  Hari pengumuman telah tiba, kata bang Raihan namaku masuk dalam daftar peserta yang lolos. Senangnya aku mendengar berita itu. Dan artinya selamat datang kembali didunia perbasketan. Yess. “Oh, jadi  nama kamu Raina, mantan pemain terbaik Basket putri di SMA Candra Kartika? pantes aja jago, lah juara basket. Berarti kamu satu alumni sama Raihan Prayogi, Mantan Ketua team Basket Satria Muda. Dia

#105# RAINA'S RAIN (Part 1)

Gambar
Hujan memang selalu indah untuk dilukiskan.  Disana ada kesejukan, ada sesuatu yang juga disembunyikan. “Rai, jangan lupa ntar siang kita ketemu di alun-alun balaikota ya, kalau masih minat ikut abang latihan basket, soalnya hari ini perdana latihan dan pengenalan anggota baru lho. Jangan lupa ya.” Dengan tergesa bang Raihan mengingatkan ku dengan agenda yang akan aku lakukan siang ini.  Aku Raina. Anak gadis satu-satunya dari keluarga Priyo. Berusia 19 tahun, dan baru lulus dari sekolah menengah atas favorit di kotaku. Mempunyai ukuran tinggi badan di atas rata-rata wanita Indonesia, memberikan keuntungan buatku. Dengan ukuran tinggi badan 180 cm, sejak SMA aku berhasil terpilih menjadi anggota team inti club basket di sekolah. Ya, aku sangat menyenangi basket. Jika ditanya ketularan dari siapa, abangku lah penyebabnya. Iya, bang Raihan adalah abang satu-satunya yang kupunya. Dia juga penggemar olahraga ini, dan jangan ditanya soal prestasi, dia pernah terpilih menjadi atle

#104# MENGULANG KENANGAN

November 2006, adalah pertama kalinya aku datang ke sebuah tempat di Utara pulau Kalimantan. Nunukan, adalah sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.  Perjalanan hingga aku bisa tiba disana, adalah sebuah perjalanan dan peristiwa yang tiada pernah diduga. Beruntung karena lulus dalam tes penerimaan CPNS, membuat hidup dan rencana yang sudah aku susun berubah arah. Sejatinya itulah makna hidup. Sebuah proses bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, atau juga sebuah proses dari yang biasa menjadi tak biasa.  Hari ini, 14 November 2017, untuk pertama kalinya sejak 6 tahun belakangan, aku kembali menginjakkan kaki di Tunon Taka Nunukan. Sekelebat kenangan menyeruak. Sudut-sudut jalan yang pernah menjadi saksi aktivitas ku selama disini, seolah berbicara dan bercerita semua. Ini rumah kedua dalam hidupku. 

#103# RINA NOSE DAN HIJAB

Gambar
Dalam beberapa waktu belakangan, gemerlap dunia entertainment dihebohkan dengan kabar dari seorang presenter ternama tanah air yang melepas hijabnya. Rina Nose, jebolan dari pencarian bakat komedi ini memang beberapa bulan belakangan tampil lebih religious, menggunakan penutup kepala dan pakaian muslimah. Respon positif sangat baik dari masyarakat mengenai perubahan penampilannya.  Di akun instagramnya pun banyak menuai pujian dan sanjungan terhadapnya. Namun beberapa waktu belakangan, sejak kemunculannya di sebuah acara hiburan di salah satu stasiun televisi tanpa menggunakan hijab,  membuat beragam respon kembali berdatangan. Ada yang pro dan kontra akan sikap yang telah dia ambil. Tidak hanya dianggap telah melepas hijab saja, bahkan disebuah media social dilansir bahwa Rina Nose dianggap keluar dari agama islam. Ramainya nitizen beranggapan demikian, dikarenakan kicauan Rina di akun media social yang dia miliki. Saat itu tepatnya tanggal 9 Agustus 2017, dalam akun media s

#102# BAKSOS BSMI DI KAMPUNG PINANG

Gambar
Berbagi adalah sebuah aktivitas yang mampu menjadi penyemangat diri, penyembuh kesakitan, penghibur kesedihan. Yang namanya berbagi itu, berarti melakukan sesuatu hal yang dampaknya bisa dirasakan tidak hanya oleh yang berbagi, namun juga yang dibagi. Weiits, jangan pada bingung deh dengan penjabaran yang agak sedikit ribet, hehehe. Intinya adalah jika seseorang merasakan A, maka yang lain akan merasakan hal yang sama juga. Nah, kali ini saya mau berbagi tentang kegiatan saya hari ini. Sebelumnya saya akan cerita dulu tentang sebuah organisasi yang saya ikuti. Namanya Bulan Sabit Merah Indonesia atau lebih dikenal dengan BSMI (insya Allah suatu saat saya akan bercerita banyak soal BSMI).  Pada hari ini, saya dan para relawan BSMI mengadakan bakti sosial pengobatan gratis untuk masyarakat tepatnya di sebuah kampung yang bernama kampung pinang. Bakti sosial ini diadakan dalam rangka menuju MUKERNAS VII BSMI di Samarinda. Dihadiri kurang lebih 80 warga yang datang berobat, dengan

#101# Dermaga Biru

Gambar
Pada Dermaga Biru, Aku selamkan beribu rindu Pada sampan yang berlabuh, Aku tuangkan beribu peluh Seumpama senja temaram, Yang sejenak hadir menghantar kepulangan mentari, Begitu pula rindu yang hadir disini, Di dada sebelah kiri Pulau Derawan, Berau, Kaltim Pulau Maratua, Berau, Kaltim

#100# WHAT IS YOUR FAVOURITE NUMBER ?

Gambar
"What is your favourite Number and give your reason?" Sebuah pertanyaan yang pernah saya dapatkan saat saya terlibat perbincangan dengan seseorang, yang sekarang dia menjadi salah seorang yang masuk dalam list “ orang-orang yang saya kagumi ”. Bagi saya angka favorit saya adalah angka delapan. Entahlah, secara struktur merupakan " unique number ", tidak terputus dan selalu berhubungan. Ada makna dan filosofi hidup ketika kita mau mendalaminya. Bentuk yang saling terkait dan tidak terputus itu seperti sebuah realita kehidupan. Akan ada dampak atau sesuatu yang berhubungan dari sebuah aktivitas dalam hidup yang pernah dilakukan atau sedang dilakukan dengan sesuatu yang akan terjadi ke depannya. Ketika engkau berbuat baik dalam suatu kondisi, maka dampaknya terhadap dirimu adalah akan selalu ada sesuatu yang baik pula yang akan kau hadapi selanjutnya. Begitu pula ketika engkau melakukan suatu hal yang buruk, dampak buruk akan juga engkau alami. Inilah point pentin

#99# SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA

Gambar
Kusempat menuliskan namamu disitu.. tapi aku ragu kepada badai yang merenggut namaku..  sebelum buihnya sampai pada namamu.. Aku boleh menuliskan namanya di atas pasir Sebelum sapuan ombak menghapusnya  Jika terhapus, akan aku tulis kembali dalam bait puisi masih bisa terbaca kan?? Namun aku tak bisa melakukan apa-apa saat Dia membuatku amnesia semua lupa.. Balikpapan, @ManggarBeach

#98# REVIEW LAGU DEKAT DI HATI - RAN

Gambar
Bagi saya musik juga seperti penyemangat jiwa. Penghilang kesedihan dan kebosanan. Kali ini pengen banget nge-review sebuah lagu yang cukup dan sempat jadi fenomenal di Indonesia. Lagu yang dibawakan oleh grup musik RAN yang terdiri dari  3 orang cowok keren (penampilan mereka santai, gak ribet, dan punya suara yang merdu serta permainan gitar yang oke punya, hihi, ini penilaian dari sisi seorang penikmat musik ya ) ini, bisa dibilang sukses karena sudah di cover dalam beberapa versi bahasa. Ada bahasa Jepang, Korea, Mandarin, bahkan Tagalog. Dan saya kemarin sempet denger dalam versi bahasa Jepang lewat video youtube dimana RAN sedang tampil perform di Asia Music Festival. Waah keren dan bagus banget. Hmm, lanjut lagi. Sebelumnya ada baiknya saya coba ngebahas dulu perjalanan karir bermusiknya RAN. Jadi nama RAN sendiri sebenarnya adalah gabungan dari nama mereka bertiga. Grup musik yang digawangi oleh Rayi, Asta dan Nino ini saya kenal lewat salah satu lagu nya yang berjudul “Se

#97# SESULIT DAN SERUMIT ITUKAH CINTA DAN RINDU??

Gambar
Sesulit itukah cinta diartikan?? dan serumit itu kah rindu dimaknakan? Padahal ia adalah bayang yang selalu mengikuti pemilik tubuhnya ketika membelakangi cahaya. Kau barangkali kurang peka. Bahasa cinta dan rindu, tak sekompleks membuat lagu. Cukup buka mata, pertajam rasa. Apa yang menyebabkan setiap kita kurang peka dengan sesuatu yang sebenarnya adalah dekat?? Karena tertutup sesuatu. Bahasa cinta dan Rindu  sang pencipta, barangkali kurang mampu kita baca dengan sangat baik. Ketika seorang hamba diberikan Kesenangan, bisa jadi itu bahasa cinta dari Nya untuk memberikan kebahagiaan bagi kita hamba Nya. Bisa jadi semacam award akan diri kita karena telah menjadi hamba yang baik. Bisa jadi juga itu bahasa cinta Nya untuk menyadarkan kita akan rasa syukur yang jangan sampai terlupa. Begitupun sebaliknya, ketika diberi kesulitan, atau kesengsaraan, bisa jadi itu bahasa Rindu dari Nya akan rintihan kita di setiap sepertiga malam, dan bahasa rindu dari Nya agar kita belajar dan men

#96# SAJAK SORE BERSAMA MU

Gambar
Kita berdua saja sore itu. Duduk, dan aku pelan-pelan mencari celah senyum yang kau pasang lewat ramah wajahmu. Dibawah menara yang disekitarnya penuh bunga-bunga. Aku bicarakan tentang isi buku yang sedang aku baca. Dan kau mendengarkan dengan seksama. Disana, ada yang tersembunyi. Detak jantung cepat seperti lelah berlari. Ini detak yang tak biasa. Dan aku sebut detak jantung orang yang sedang jatuh cinta. Adakah sebuah nama telah terukir disana?? Aku hanya tersenyum tanpa makna, namamu?? Tentu saja!!

#95# BERKAH BACAAN ALQUR'AN

Gambar
Jika dikatakan keberkahan dari bacaan Alqur’an terhadap pembacanya, maka itu adalah benar. Sebuah kejadian menimpa diri saya. Dua kali hampir celaka. Saya rasa bukan karena apes, tapi memang mungkin memang saya yang ditakdirkan oleh Allah yang mengalaminya.  Seminggu yang lalu, saat mau berangkat kerja, saya mengalami sedikit musibah di jalan. Tiba-tiba saja rantai motor saya lepas, dan untung saja saat itu kendaraan saya tidak dalam keadaan melaju kencang. Sehingga motor masih bisa saya kendalikan dengan baik. Meskipun saat itu sempat membuat saya deg-degan, karena terkejut dengan keadaan itu.  Karena panik, saya menghubungi orang rumah untuk membantu saya. Adik saya datang dan menukar motor yang saya bawa dengan yang dia pakai. Maksud hati agar dibawakan ke bengkel untuk diperbaiki. Dan saya pun sempat berpesan untuk berhati-hati dalam mengendarainya. Selang beberapa waktu, saya mengira rantai motor telah diperbaiki, ternyata sampai hari ini belum juga diperbaiki, katanya belu

JOMBLO FI SABILILLAH

Gambar
Jomblo . Entah darimana julukan itu berasal. Bermakna sendiri, tiada pasangan. Salahkah menjadi seorang jombloers? Aah, tak juga. Tapi jadilah jomblo yang elegan dan mahal. Waaah apa maksudnya tuh, jomblo elegan? Artinya jomblo yang berkelas. Bukan jomblo yang tak berkelas. Setiap manusia diciptakan berpasangan. Tergantung bagaimana kita memperjuangkan diri untuk menjadi pribadi yang baik. Menjemput pasangan hidup dengan cara yang mulia atau tidak. Udahlah, gak usah malu jika menjadi jomblo. Toh, dunia akan terus berjalan meski kamu jomblo. Raih dan jemput cinta mu dengan sebenar-benarnya cara, semulia-mulianya penjemputan, yakni dengan pernikahan. "Tak ada yang lebih indah dari dua orang manusia yang saling mencintai selain pernikahan". Jika kamu jomblo, perbaiki dan tingkatkan kualitas diri sampai waktunya tiba, kelak kita akan dipertemukan dalam waktu yang tepat. Jomblo di jalan Allah. Jomblo fi Sabilillah.

SEPAHIT KOPI SEPATAH HATI

Gambar
Lelaki itu bernama Joe. Seorang yang pertama kali ku kenal karena ketidaksengajaan. Kegemaran yang sama tentang suatu hal, membuat komunikasi diantara kami terjalin dengan sangat baik. Suatu hari iseng browsing di internet mencari sebuah komunitas pecinta Kopi. Aku memang penggemar kopi sejak dulu. Entahlah, bermula dari menuruti perintah papa untuk membuatkannya secangkir kopi, kemudian menjadi kegemaran. “Rena, buatkan papa kopi ya sayang, sepertinya papa ngantuk nih”, pinta papaku suatu malam. “Bagaimana membuatnya pa?, maksud Rena takaran kopi yang biasa mama buat untuk papa?” Tanyaku pada papa. Waktu itu mama sedang menginap di rumah nenek, sehingga kebutuhan papa dan adik-adikku, mau tidak mau sebagai anak gadis satu-satunya di rumah, wajib bagiku menggantikan. “Cukup 1 sendok kopi dan 1 sendok gula, sudah pas buat papa sayang.” Papa menjelaskan. Sejak saat itulah aku jadi penasaran, apa dan bagaimana rasa kopi sebenarnya. Dan ternyata sekarang malah ketagihan, bahkan se