Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

#21# SETIAKAH DENGAN SEGELAS KOPI??

Masih setiakah dengan segelas kopi?? Ah.. aku ingin berpaling saja pada segelas susu Yang membawaku pada manis yang baru, Selamat tinggal pahit.. Nah.. segelas kopiku tumpah Getirnya hilang, pergi bersama masa lalu.. Hitamnya yang pekat menjadikanku kuat, Mengejar asa tanpa meratap, Mengarungi gelap dengan semangat.. Tajam getirnya menyanyat lidah, mengiris mesra dalam rasa nikmat, Mengusir kefanaan dan mengajarkan hakikat.. Dimana lagi hikmahnya kutemukan, Kalau bukan dalam cangkir yang kau pecahkan.. Nb. Sebuah puisi hasil kolaborasi dengan seseorang yang saya rasa juga penggemar kopi, silakan dinikmati nikmatnya kopi dalam "sajian" berbeda.

#20# YANG LEBIH PANDAI MENENGGELAMKAN (Selamat Hari Ibu)

Gambar
Adakah yang lebih pandai menenggelamkan, Hilir mudik gelombang sungai, atau senja di pelupuk langit?? Rasanya linang air matamu, lebih mampu mengeramkan kakiku, mengaramkan tubuhku.. Jangankan berenang, mentaripun turut tenggelam dalam-dalam Karya manis seorang sahabat, Nugra Darmawan, yang kalau membuat  puisi selalu membuat terhanyut ketika saya membacanya... ^_^

#19# EPISODE SENJA

Gambar
Ada rindu yang ikut hilang Saat senja tenggelam Yang sunyinya senyap Rindu semakin kalap.. Jinggapun masih terlihat cantik, Tergambar pada nanar matamu yang mengusik Rasanya ingin aku tumpahkan saja disitu Pada mata sayu yang menyimpan rindu Aku disini menunggu, katamu… Menanti Senja di Pulau Derawan, My Pic Collection

#18# NAMAKU GAZA

Gambar
Akhirnya, aku menghentikan sepeda motorku di sebuah pelataran mushalla dekat masjid Kampus. Hujan memaksaku untuk sejenak berteduh disini. Terlampau deras, baju yang ku kenakan sudah basah sekali dibuatnya. Aku menggigil kedinginan. Kemudian ada seorang mahasiswi berjilbab mendekatiku.   “Assalamualaikum, maaf sepertinya kamu kehujanan, pakaianmu basah sekali, gantilah dulu, biar tidak masuk angin,” dia menawarkan padaku sebuah baju untuk kupakai.  “Wa’alaikumsalam, oh terima kasih, tidak usah sebentar lagi hujan pasti reda, saat itu saya akan segera pulang saja,” aku menolak secara perlahan.  “Jangan ukhti, daripada kamu sakit nantinya, tidak apa-apa, ini baju bersih kok, baru saya ambil dari lemari saya, tadinya saya membawa dari rumah untuk salinan, karena saya berniat untuk ke rumah saudara, ternyata hujan memaksa saya membatalkannya, sekarang lebih baik kamu pakai saja baju ini.” Karena memang sangat kedinginan, akhirnya aku terima tawarannya.  Segera aku ke toile

#17# SENJA SAMAR

Sejenak berbagi cerita dengan senja Yang hadirnya karena hadir Nya Yang adanya sebab ada Nya.. Sebentar berbagi sepi dengan senja, Yang dimana telah membuat aku takjub Rona jingganya menggoda sampai qulb.. Senja yang samar, ingin terus tatap ku lekat Imaji yang buyat, hantarkan pada sang Maha Kuat Tersadar, semesta ini milik Nya Aku dan kita, singgah sementara..