Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

Gambar
Guys… akhirnya sampai pada part terakhir kegiatan Rainy’s Day Fest di Banjarbaru. Jadi malam penutupan RDF ditandai dengan launching buku antologi Puisi “ The First Drop of Rain ”. Acara peluncuran buku ini juga dimeriahkan dengan kegiatan “ Poetry in Action ”. Kami ditawarkan kesediaannya untuk tampil membacakan puisi. Tentu saja bagi penyair, membaca sebuah puisi adalah suatu hal yang menyenangkan, karena merupakan salah satu cara “olah jiwa”. Mendalami makna puisi, menyajikannya, dan dinikmati oleh orang lain. Saya dan kawan saya juga turut serta berpartisipasi. Saya sendiri membawakan puisi karya saya, yang saya buat dengan musikalisasi yang sangat sederhana. Kebetulan ada sebuah instrument alat musik tersedia disana, yup sebuah gitar. Kegiatan ini masih berpusat di Mingguraya. Pic : Poetry in Action Pic: Poetry In Action Ada satu hal yang cukup menarik di Mingguraya. Siapapun yang datang untuk pertama kalinya harus mengikuti semacam agenda wajib, yakni membaca puisi.

#125# PASAR "TERAPUNG", AKHIRNYA SAYA KE SINI JUGA (Travelling ke Kalsel - Part 6)

Gambar
Hei guys, masih ingin mendengarkan kisah perjalanan saya ke Kalsel? Nah, saatnya saya bercerita tentang pengalaman saya singgah di kota Banjarmasin dan berwisata ke Pasar Terapung. Pasti bukan hal yang asing ketika berbicara tentang salah satu pasar yang menjadi maskot kota Banjarmasin ini. Cek it out  ya. Pasar Terapung, adalah salah satu obyek wisata di Banjarmasin. Sebuah pasar yang unik karena kegiatan jual belinya diadakan di atas perahu dan kapal. Perjalanan menuju ke pasar terapung membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai ke kota Banjarmasin dari penginapan kami di Banjarbaru. Kami berangkat sekitar pukul 4.30 dan sampai di kota Banjarmasin sekitar pukul 5.30. Setiba disana kami melakukan sholat subuh terlebih dahulu. Untuk menuju pusat jual belinya kami perlu menggunakan kapal karena pusat jual beli berada di tengah perkampungan (tepatnya di tengah sungai) desa Lok Baintan. Perjalanan kesana memakan waktu kira-kira hampir 20-30 menit. Bahkan saya sempat menikmati

#124# KULINERAN YUK (Travelling Ke Kalsel - Part 5)

Gambar
Hei..hei, cerita selama di Kalimantan Selatan gak hanya seputar RDF aja. Saya juga melakukan perjalanan ke beberapa tempat disana. Nah pada hari pertama saat kami baru tiba di Banjarbaru, kami bertiga memutuskan untuk melakukan perjalanan sendiri, karena pada saat itu kegiatan belum berlangsung secara resmi ( belum opening, sehingga kami masih ada waktu bebas ). Akhirnya kami bertiga melakukan perjalanan ke Martapura dengan menggunakan jasa Grab ( di Kalsel sudah ada lho ). Sebuah daerah yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan. Rasa-rasanya gak afdhal kalau ke Kalsel gak mampir kesini. Martapura dikenal sebagai daerah penghasil Intan terbesar di dunia. Beragam pernak pernik batu hiasan dapat dibawa sebagai cenderamata oleh para wisatawan baik lokal maupun dari luar. Bentuknya beragam, ada kalung, gelang, bros wanita dll. Selain dikenal sebagai kota penghasil intan, Martapura juga dikenal sebagai kota santri. Di Kalimantan Selatan, juga banyak dikenal para pemuka agama Islam ( d

#123# MEET WITH THEM (Travelling ke Kalsel - Part 4)

Gambar
Sampai pada part 4 Perjalanan saya ke Banjarbaru . Biar gak penasaran langsung saja. Cek it out . Opening Rainy’s Day Festival , digelar di sebuah taman air mancur “ Taman Van Der Pijl ” yang letaknya di pusat kota Banjarbaru. Dikemas secara menarik dengan beragam pertunjukkan yang dibawakan oleh beberapa peserta yang terdiri dari berbagai komunitas kreatif di Banjarbaru.  Pada dasarnya festival ini juga tidak hanya dihadiri oleh kalangan penyair saja, namun juga dihadiri oleh novelis, cerpenis, pengamat sastra, akademisi bahkan sutradara film dari berbagai tempat di Nusantara. Pic : Dokumentasi Rainy's Day (Bang Yulian Manan) Pic : Dokumentasi Rainy's Day (Bang Yulian Manan) Pic : Dokumentasi Rainy's Day (Bang Yulian Manan) Satu hal yang sangat menarik perhatian saya. Pertunjukkan musikalisasi puisi oleh seorang Tan Lioe Le , seorang penyair asal Bali. Dengan berbekal kepiawaiannya dalam bermain musik, seorang Tan, memadukan syair puisi dan gestur tubuh

#122# FESTIVAL HARI HUJAN (Travelling ke Kalsel - part 3)

Gambar
Guys… maafkeun. Karena kesibukan yang lumayan banyak, disertai amanah yang juga “bertubi-tubi” yang harus diselesaikan, akhirnya baru bisa kembali melanjutkan kisah travelling saya ke Kota Banjarbaru dalam rangka menghadiri Rainy’s Day Literary Festival.  Postingan terakhir saya adalah saat kami baru tiba di kota Banjarbaru, menunggu jemputan panitia “ Rainy’s Day Fest" atau  saya sebut RDF aja ya. Dengan wajah yang masih kucel, dan jangan tanya kadar lelahnya kami ya ( lelah pake banget ), akhirnya sekitar 30 menit kemudian panitia tiba dan siap mengantar kami ke penginapan.  Kami diinapkan bersama teman-teman penggiat sastra dari berbagai daerah di Indonesia di sebuah kantor pemerintah yang menurut informasi adalah Badan Diklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. Letaknya di jalan Ambulung. Disini memang sudah biasa dijadikan tempat menginap bagi para instansi pemerintah ataupun swasta ketika mengadakan sebuah kegiatan besar. Lokasinya agak jauh dari pusat kota, namun jug

#121# My First Love

Gambar
Waah, ini tantangan menulis paling berat bagi saya. Mengisahkan dan menyajikan tulisan dengan tema cinta pertama. Saya tidak tahu sejak kapan saya mengenal cinta. Yang jelas ketika bersamanya saya selalu merasa bahagia. Saya selalu merasakan kenyamanan. Saya memberi kepercayaan besar terhadapnya.  Pic : Zariey-sikdewa.blogspot.com Sejak saya masih kecil, dia yang selalu menjadi tempat bertanya saya. Dia yang selalu menjadi orang yang akan mendengar segala keluh kesah saya saat saya mendapat kesulitan di sekolah. Dia yang mengajarkan kepada saya pertama kali huruf Hijaiyah lewat sebuah buku yang kami sebut “alif-an”.  Dia juga yang pertama kali menempelkan Sebuah karton lebar yang didalamnya ada huruf dari A sampai Z, dan Juga angka 1 sampai 9 dan ditempelkan di dinding dekat jendela dan mengajarkan kepada saya tentang huruf dan angka itu sehabis magrib.  Ketika saya lulus Sekolah Menengah Tingkat Pertama, dan mendapatkan nilai ujian akhir yang sangat memuaskan, dia pu

#120# AKU MAU BICARA TENTANG SYURGA

Gambar
Wanita senja dengan raut wajah yang penuh dengan cerita.  Sekian tahun telah ia lewati, sekian lembar kisah telah ia selesaikan bab per bab dalam episode kehidupan yang menjadi bagiannya.  Sekian kesedihan, bercampur kesenangan, menjadi bagian dalam perjuangan yang telah ia lakukan semasa ia mampu.  Wanita senja itu, aku panggil Mamah. Jika berbicara tentangnya, sama artinya bicara tentang syurga. Sesuatu yang belum pernah aku lihat dengan mata kepala, tapi aku yakini keberadaannya.  Di Syurga, segala hal yang dimau, akan tersedia. Dan aku temukan pula itu semua dalam raut wajah tuanya, seorang wanita usia senja. Jika ditanya kepadaku, apakah aku mengucapkan “selamat hari ibu” kepadanya?? Jawabanku “Tidak”. Kenapa?? Karena aku terlampau malu, tak biasa.  Aku, hanya lebih suka mendoakannya dalam diamku, dan membuat baris demi baris puisi untuknya. Wanita Senja ku. Syurga ku. Dia mamah ku.  “Aku Mau Bicara Tentang Syurga” Aku mau bicara tentang syurga, ya

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

Gambar
Naah, ketemu lagi di bagian kedua cerita perjalanan saya ke Banjarbaru Kalimantan Selatan. Mungkin kalian semua ingin tahu beberapa hal dari perjalanan ini. Naik apa kami kesana, Berapa lama waktunya, dan ngapaen aja disana. Nah di bagian kedua ini akan saya ceritakan awal perjalanan kami sejak mula berangkat. Berkunjung ke Kalimantan Selatan sebenarnya bukan hal yang baru buat diri saya. Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali berkunjung karena ada urusan keluarga dan dinas dari kantor. Namun perjalanan yang sudah sangat lama itu membuat saya rindu akan tanah Banjar. Bertepatan dengan bulan Maulid penanggalan Arab, saya memang berniat hendak berkunjung kesana, dibarengi kegiatan ini lalu kemudian saya turutkan saja. Perjalanan yang sangat “tiba-tiba” ini, sangat berkesan bagi saya. Berangkat dari Samarinda, ke terminal di Samarinda Seberang untuk mencari tiket Bis menuju Banjar. Karena ketidaktahuan kami, proses dalam memesan tiket keberangkatan lumayan sangat ribet (yang

#118# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (part 1)

Gambar
Jika foto-foto mendokumentasikan perjalananmu, maka tulisan akan semakin menambah asyik travellingmu. Waah, maaf nih karena kesibukan yang seabrek baru sempat lagi update blog. Seperti janji saya, blog kali ini akan saya tulis pengalaman saya selama enam hari melakukan perjalanan ke Kalimantan Selatan. Apa saja kegiatan yang dilakukan selama disana??, semua adalah segala hal yang menyenangkan, dan bagi saya ini adalah liburan yang bisa dibilang tak akan terlupakan (cieeh). Pada KEPO ( Knowing Every Particular Object ) gak?? Heheh Kuy, Blog Walking di sini ya. ☺ Rainy’s Day Literary Festival , adalah sebuah moment yang mengawali langkah perjalanan saya ke Provinsi Kalimantan Selatan. Bertemu dengan orang-orang hebat dan berpengalaman di bidang sastra dan menimba banyak ilmu dari mereka adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi. Bermula dari di tag  seorang kawan di social media yang saya punya mengenai seleksi puisi untuk buku antologi “ The First Drop Of Rai

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL

Gambar
“Mba Firaa, ayo bangun.!! Jam berapa lagi mau bangun coba.” Nyanyian Ayah setiap pagi seperti pertunjukan konser di lapangan. Aku hanya bisa menutup kedua telinga dengan guling dan membenamkan diriku di dalam selimut tebal. Tak berapa lama kemudian. Byuuuurrr. Kena telak!! Basah semua. Bisa dibayangkan sendiri, siraman air segayung mengguyur tubuh. Menggigil. “Ayaah, kenapa Fira disiram lagi. Sprei kemarin saja belum kering karena ayah siram.” Wajahku jelek sekali pagi itu. Cemberut dan kalian mau tahu, ayah hanya tertawa dan senyum sumringah tampak jelas diwajahnya. “Hehehe, makanya kalau ayah panggil dijawab, jangan justru menutup telingamu dengan bantal dan sembunyi dibalik selimut. Jadi basah kan, hihihi.” Ayah seolah menjadi pemenang. Seperti seseorang yang berhasil memenangkan permainan games milik Dodi. Aku masih mendengar jelas tawa yang keluar dari mulutnya. Terbahak-bahak. Tak hanya tawa ayah, dibelakangnya menyusul tawa bunda dan Bang Dodi. Aaah, aku seperti jad