#118# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (part 1)

Jika foto-foto mendokumentasikan perjalananmu, maka tulisan akan semakin menambah asyik travellingmu.

Waah, maaf nih karena kesibukan yang seabrek baru sempat lagi update blog. Seperti janji saya, blog kali ini akan saya tulis pengalaman saya selama enam hari melakukan perjalanan ke Kalimantan Selatan. Apa saja kegiatan yang dilakukan selama disana??, semua adalah segala hal yang menyenangkan, dan bagi saya ini adalah liburan yang bisa dibilang tak akan terlupakan (cieeh). Pada KEPO (Knowing Every Particular Object) gak?? Heheh Kuy, Blog Walking di sini ya. ☺


Rainy’s Day Literary Festival, adalah sebuah moment yang mengawali langkah perjalanan saya ke Provinsi Kalimantan Selatan. Bertemu dengan orang-orang hebat dan berpengalaman di bidang sastra dan menimba banyak ilmu dari mereka adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi. Bermula dari di tag  seorang kawan di social media yang saya punya mengenai seleksi puisi untuk buku antologi “The First Drop Of Rain”. Kegiatan ini ada di dalam sebuah agenda yang berwujud festival sastra independen, dimana dana nya dibiayai oleh pemerintah kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan dan selain itu juga bersama dengan lembaga-lembaga lain yang punya concern yang sama di bidang sastra. Disamping kegiatan peluncuran buku antologi puisi “The First Drop Of Rain”, diselenggarakan juga kegiatan “Urun Rembuk” Pertemuan Penulis 9 (Sembilan) kota di Kalimantan, yakni Tarakan, Bontang, Samarinda, Singkawang, Banjarbaru, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan dan Pontianak. Pertemuan ini dalam rangka membentuk sebuah Forum Penulis areal Kalimantan.


Dengan adanya beragam kegiatan yang sangat menarik inilah, akhirnya saya dan 2 orang kawan saya yang memang aktif di komunitas literasi di Samarinda akhirnya berangkat dan menghadiri kegiatan tersebut. Wah, ternyata sampai disana, saya pribadi cukup terkaget-kaget karena banyak sekali para penulis dan penggiat sastra dari hampir seluruh Indonesia. Dan yang membuat saya “surprice” disana saya bertemu dengan penyair idola saya sejak dulu. Namanya Hasan Aspahani, seorang penyair dari Kalimantan Timur. Punya karakter kuat dalam tiap puisi-puisi yang dihasilkannya. Tidak hanya itu beliau juga sangat berpengalaman dalam bidang jurnalistik Karena pernah menjadi salah satu pemimpin redaksi di sebuah Surat Kabar Ternama di Batam.

Pertemuan dengan beliau ini membawa kesan yang berarti sekali buat saya. Bayangkan saja, selama ini sangat mengagumi karya-karya beliau, kemudian juga pernah mendapat kesempatan bertemu beliau dalam sebuah seminar di Samarinda (kota saya tinggal), namun karena suatu hal saya tidak jadi menghadiri (sedih banget saat itu). Ternyata ketika menghadiri kegiatan Rainy’s Day ini justru seperti mimpi yang jadi kenyataan (hahha, lebay tapi itulah yang saya rasakan). Saya tidak pernah menyangka bisa berada dalam satu mobil, satu meja, dengan seorang penulis idola dimana karya-karya nya selama ini selalu saya “nikmati dan pelajari”.

Mau tahu kelanjutannya kisah perjalanan saya dan beragam pengalaman selama berada disana?? Nantikan di tulisan selanjutnya ya.

#OneDayOnePost #YukNulis #NonFiksi


Lokasi: Samarinda, Samarinda City, East Kalimantan, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

Gambar
Guys… akhirnya sampai pada part terakhir kegiatan Rainy’s Day Fest di Banjarbaru. Jadi malam penutupan RDF ditandai dengan launching buku antologi Puisi “ The First Drop of Rain ”. Acara peluncuran buku ini juga dimeriahkan dengan kegiatan “ Poetry in Action ”. Kami ditawarkan kesediaannya untuk tampil membacakan puisi. Tentu saja bagi penyair, membaca sebuah puisi adalah suatu hal yang menyenangkan, karena merupakan salah satu cara “olah jiwa”. Mendalami makna puisi, menyajikannya, dan dinikmati oleh orang lain. Saya dan kawan saya juga turut serta berpartisipasi. Saya sendiri membawakan puisi karya saya, yang saya buat dengan musikalisasi yang sangat sederhana. Kebetulan ada sebuah instrument alat musik tersedia disana, yup sebuah gitar. Kegiatan ini masih berpusat di Mingguraya. Pic : Poetry in Action Pic: Poetry In Action Ada satu hal yang cukup menarik di Mingguraya. Siapapun yang datang untuk pertama kalinya harus mengikuti semacam agenda wajib, yakni membaca puisi.
Baca selengkapnya

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

Gambar
Naah, ketemu lagi di bagian kedua cerita perjalanan saya ke Banjarbaru Kalimantan Selatan. Mungkin kalian semua ingin tahu beberapa hal dari perjalanan ini. Naik apa kami kesana, Berapa lama waktunya, dan ngapaen aja disana. Nah di bagian kedua ini akan saya ceritakan awal perjalanan kami sejak mula berangkat. Berkunjung ke Kalimantan Selatan sebenarnya bukan hal yang baru buat diri saya. Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali berkunjung karena ada urusan keluarga dan dinas dari kantor. Namun perjalanan yang sudah sangat lama itu membuat saya rindu akan tanah Banjar. Bertepatan dengan bulan Maulid penanggalan Arab, saya memang berniat hendak berkunjung kesana, dibarengi kegiatan ini lalu kemudian saya turutkan saja. Perjalanan yang sangat “tiba-tiba” ini, sangat berkesan bagi saya. Berangkat dari Samarinda, ke terminal di Samarinda Seberang untuk mencari tiket Bis menuju Banjar. Karena ketidaktahuan kami, proses dalam memesan tiket keberangkatan lumayan sangat ribet (yang
Baca selengkapnya

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL

Gambar
“Mba Firaa, ayo bangun.!! Jam berapa lagi mau bangun coba.” Nyanyian Ayah setiap pagi seperti pertunjukan konser di lapangan. Aku hanya bisa menutup kedua telinga dengan guling dan membenamkan diriku di dalam selimut tebal. Tak berapa lama kemudian. Byuuuurrr. Kena telak!! Basah semua. Bisa dibayangkan sendiri, siraman air segayung mengguyur tubuh. Menggigil. “Ayaah, kenapa Fira disiram lagi. Sprei kemarin saja belum kering karena ayah siram.” Wajahku jelek sekali pagi itu. Cemberut dan kalian mau tahu, ayah hanya tertawa dan senyum sumringah tampak jelas diwajahnya. “Hehehe, makanya kalau ayah panggil dijawab, jangan justru menutup telingamu dengan bantal dan sembunyi dibalik selimut. Jadi basah kan, hihihi.” Ayah seolah menjadi pemenang. Seperti seseorang yang berhasil memenangkan permainan games milik Dodi. Aku masih mendengar jelas tawa yang keluar dari mulutnya. Terbahak-bahak. Tak hanya tawa ayah, dibelakangnya menyusul tawa bunda dan Bang Dodi. Aaah, aku seperti jad
Baca selengkapnya