CHEVENING SCHOLARSHIP PRESENTATION IN SAMARINDA

Setiap kita pasti punya mimpi, keinginan, dan harapan. Mimpi seperti suplemen bagi tiap diri untuk bisa mendorong atau membangkitkan semangatnya dalam menggapai impian itu. Tentu saja syaratnya adalah bukan hanya bermimpi, tapi bersegera bangun dan wujudkan mimpinya.
Salah satu mimpi banyak generasi muda Indonesia adalah mewujudkan mimpi bisa bersekolah di luar negeri. Hal ini tidak berarti menunjukkan kualitas sekolah yang ada di Indonesia tidak cukup bagus jika dibandingkan dengan sekolah di luar. Sama sekali tidak seperti itu. Justru dengan bersekolah di luar negeri, diharapkan ke depannya, mereka yang  mendapat kesempatan belajar disana, bisa menjadi “virus” yang akan membawa dampak yang baik utamanya dalam hal pendidikan di Indonesia. Mengenal beragam budaya, pemikiran dan banyak hal tentu akan menjadi pengalaman berharga bagi mereka yang mengambil langkah ini.
Belajar di luar negeri, pasti mahal. Pernyataan seperti itu pasti sedikit banyak “menggelayuti” fikiran kita. Apakah orang-orang yang orang tuanya memiliki penghasilan pas-pasan bisa mewujudkan keinginannya? “Why Not”. Di zaman sekarang, dimana teknologi sudah semakin canggih, kita bisa banyak mendapatkan informasi mengenai bantuan dana pendidikan dengan sangat mudah dan cepat. Internet yang mudah diakses dimana saja, sudah seperti “kantong doraemon” bagi kita. Tinggal sekali klik di “Google” maka ratusan informasi dengan sangat cepat bisa kita terima. Program beasiswa baik dari dalam maupun luar negeri, sudah bisa menjadi jalan bagi kita yang ingin mewujudkan mimpi bersekolah di luar negeri.

Pic : indonesianembassy.org.uk
Salah satu program beasiswa dari pemerintah Inggris “Chevening Scholarship”, beberapa waktu yang lalu, berkunjung ke Kota Tepian Samarinda.  Kedatangan mereka dalam rangka kunjungan dan untuk berbagi informasi mengenai program beasiswa kembali setelah 10 tahun silam mereka berkunjung. Presentasi yang digelar di salah satu universitas negeri di Samarinda beberapa waktu yang lalu ini, cukup banyak menyedot perhatian dari berbagai kalangan, utamanya didominasi oleh para mahasiswa. Antusiasme terhadap “Chevening Scholarship” membuat banyak respon positif dari para undangan. Banyak yang mengajukan pertanyaan kepada pembicara mengenai syarat-syarat, fasilitas dan hal-hal yang terkait jika kita berkeinginan untuk “meng-apply” beasiswa ini. Berikut beberapa informasi yang sempat saya rangkum, semoga bisa bermanfaat.


Pic : My Collection

a.  Syarat Umum
1. Warga Negara Indonesia, yang telah menamatkan pendidikan Strata-1, IPK Minimal 3,00. IPK 2,8 memungkinkan untuk mendaftar, dengan catatan melampirkan bukti telah bekerja dengan pengalaman kerja > 4 (empat tahun).Jika ada yang bekerja secraa parttime maka dapat dikonversikan 2800 jam kerja.
2. Belum pernah mendapat beasiswa Chevening, dan juga bukan merupakan keluarga besar kedutaan Inggris.


Pic : My Collection

b.  Syarat Khusus
1.  Melampirkan Bukti Telah diterima + 4-8 minggu setelah mendaftar.
2.  Kemampuan dalam berbahasa inggris juga menjadi syarat utama yang harus dilengkapi. Kemampuan ini dilihat dari hasil ujian TOEFL dan IELTS yang telah ditetapkan standar oleh mereka. Jadi buat kalian yang berminat dengan beasiswa ini, mulai dari sekarang mempersiapkan diri agar nilai ujian TOEFL dan IELTS nya memenuhi standar mereka. Standar IELTS 6,5, TOEFL-IBT 79, dan TOEFL-ITP minimal 580.

c.  Keuntungan-keuntungan dan fasilitas
1.  Masa pendidikan yang cukup singkat yang akan dilalui jika menempuh pendidikan di Inggris untuk Program study setara Strata-2 adalah selama 1 tahun.
2.  Banyak fasilitas yang disediakan oleh pemerintah inggris untuk mereka yang berhasil lolos setelah mengikuti beberapa tahap seleksi. Dana pendidikan FULL*) akan ditanggung, Biaya kedatangan (Ticket PP), Additional Grant (semacam biaya jalan-jalan),Biaya kesehatan (karena BPJS Kesehatan tidak ada disana, heheh), Free Biaya Visa dan masih banyak fasilitas lain yang belum sempat saya catat (Cek langsung ke website www.chevening.org).
3.  Exclusive Networking, telah ada sekitar 48.000 alumni Chevening Scholarship.

Pic : surfinginmap.club
Chevening Scholarship mencari orang-orang yang memiliki potensi untuk menjadi seorang leader (pemimpin), decision maker (pengambil keputusan), background akademis yang baik dan personal record yang tentu juga baik. Kalian memiliki itu semua dalam diri kalian? Ayo, segera daftar. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat tidak hanya buat saya tetapi juga buat yang membaca. Semoga sukses.

Tuntutlah Ilmu meski sampai ke negeri China (Al Hadits)
Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat (Al Hadits)



Lokasi: Samarinda, Samarinda City, East Kalimantan, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

Gambar
Naah, ketemu lagi di bagian kedua cerita perjalanan saya ke Banjarbaru Kalimantan Selatan. Mungkin kalian semua ingin tahu beberapa hal dari perjalanan ini. Naik apa kami kesana, Berapa lama waktunya, dan ngapaen aja disana. Nah di bagian kedua ini akan saya ceritakan awal perjalanan kami sejak mula berangkat. Berkunjung ke Kalimantan Selatan sebenarnya bukan hal yang baru buat diri saya. Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali berkunjung karena ada urusan keluarga dan dinas dari kantor. Namun perjalanan yang sudah sangat lama itu membuat saya rindu akan tanah Banjar. Bertepatan dengan bulan Maulid penanggalan Arab, saya memang berniat hendak berkunjung kesana, dibarengi kegiatan ini lalu kemudian saya turutkan saja. Perjalanan yang sangat “tiba-tiba” ini, sangat berkesan bagi saya. Berangkat dari Samarinda, ke terminal di Samarinda Seberang untuk mencari tiket Bis menuju Banjar. Karena ketidaktahuan kami, proses dalam memesan tiket keberangkatan lumayan sangat ribet (yang ...
Baca selengkapnya

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

Gambar
Guys… akhirnya sampai pada part terakhir kegiatan Rainy’s Day Fest di Banjarbaru. Jadi malam penutupan RDF ditandai dengan launching buku antologi Puisi “ The First Drop of Rain ”. Acara peluncuran buku ini juga dimeriahkan dengan kegiatan “ Poetry in Action ”. Kami ditawarkan kesediaannya untuk tampil membacakan puisi. Tentu saja bagi penyair, membaca sebuah puisi adalah suatu hal yang menyenangkan, karena merupakan salah satu cara “olah jiwa”. Mendalami makna puisi, menyajikannya, dan dinikmati oleh orang lain. Saya dan kawan saya juga turut serta berpartisipasi. Saya sendiri membawakan puisi karya saya, yang saya buat dengan musikalisasi yang sangat sederhana. Kebetulan ada sebuah instrument alat musik tersedia disana, yup sebuah gitar. Kegiatan ini masih berpusat di Mingguraya. Pic : Poetry in Action Pic: Poetry In Action Ada satu hal yang cukup menarik di Mingguraya. Siapapun yang datang untuk pertama kalinya harus mengikuti semacam agenda wajib, yakni membaca puisi....
Baca selengkapnya

#172# AKU JUAL, KAMU BELI

Gambar
Alibaba.com Kalau bicara soal musik, bagi saya gak akan pernah ada habisnya. Musik adalah bagian dari seni, dan seni adalah suatu yang memiliki unsur keindahan. Seni adalah bagian dari sebuah karya cipta manusia. Nah, yang ingin saya bahas dalam tulisan saya hari ini adalah bagian dari sebuah karya seni, yakni musik.  Dalam kehidupan kita, tentu banyak hal yang bisa menjadi pro dan kontra. Begitupun masalah musik ( sungguh saya gak bermaksud untuk meributkan hal yang beda itu ). Silakan setiap orang berpendapat tentang musik berdasarkan keyakinannya.  Saya pribadi berpegang pada pemahaman bahwa bermusik adalah “ boleh dan sah-sah saja ”. Musik menjadi indah dikarenakan ada kolaborasi antara nada-nada dengan alat yang mengeluarkan suara tersebut. Kolaborasi yang terjadi adalah “ mix ” yang tepat. Selain itu pesan yang terkandung dalam syair lagu juga turut mempengaruhi keindahan. Selain kolaborasi apik yang terjadi antara nada yang satu dengan yang lain...
Baca selengkapnya