KENYATAAN SEORANG "PERNYATA"

Syafruddin Pernyata atau ES PERNYATA. Demikianlah beliau dikenal di masyarakat. Lahir disebuah daerah bernama Loa Tebu yang terletak di salah satu Kabupaten Terkaya di Indonesia yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur 59 tahun silam. Beliau lahir tepatnya pada tanggal 28 Agustus 1958. Berasal dari keluarga yang sederhana dan religius, Es Pernyata hadir sebagai sosok seseorang yang penuh dengan kedermawanan dan kesantunan.

Pic : Saat saya mendapatkan
Hadiah novel langsung darinya

Lelaki berperawakan cukup tinggi besar dan berkumis ini, memiliki 1 (satu) istri dan 5 (lima) orang anak. Dimata Sri M Netty istri beliau, beliau adalah sosok seorang yang disiplin dan tegas. Bisa jadi hal ini didapat dari hasil didikan orang tua yang memiliki basic agama yang sangat baik. Beliau sendiri adalah anak ke 3 (tiga) dari 9 (sembilan) bersaudara. Karakter khas dari sang ayah, serta merta menjelma dalam diri Pernyata. Selalu semangat, progressif dan tegas memang tergambar jelas padanya. Kesabaran juga diwariskan dari sifat ibunya. Pernyata kecil memiliki hobi membaca dan menulis.

Pic : 3 Novel Gratis karya beliau
Untuk saya 

Hakikatnya membaca bukan hanya melihat dengan mata saja, namun juga peka terhadap segala sesuatu yang terjadi disekitar dengan memaksimalkan kemampuan panca indera yang telah dianugerahkan oleh Allah sang pencipta. Begitulah pandangan seorang Es Pernyata, bahwa kehidupan bisa disaksikan dan dirasakan oleh panca indera, baik secara langsung, dan secara tidak langsung.

Bagi seorang Es Pernyata, menulis dan membaca sudah menjadi Passion dirinya. Sudah sejak lama beliau juga berprofesi sebagai seorang Jurnalis diantara segudang aktivitas beliau sebagai seorang dosen. Mengutarakan dan menyampaikan sesuatu lewat media tulisan adalah sudah bukan hal yang asing dilakukan, karena memang beliau telah lama bergelut di dalam bidang itu. 

Pernyata remaja sangat gemar mengarang dan korespondensi, terutama semasa duduk di PGAN. Banyak karya-karya yang telah dihasilkan dan dimuat di berbagai majalah pada zamannya. Pernyata, tergambar sebagai seorang yang memang gemar belajar. Barangkali begitulah sebagian besar “mindset” seorang pendidik dan pengajar, tak ubahnya seperti beliau yang juga mengajar di salah satu universitas negeri di Samarinda, bahwa belajar dan menulis adalah sebuah kebutuhan dan kewajiban.

Menulis terjadi karena cinta. Ketika kita mencintai sesuatu, maka segala upaya akan kita lakukan demi sesuatu yang kita cintai. Begitulah juga yang difahami olehnya. Dengan cinta menulis, maka ia akan berupaya menghasilkan tulisan yang baik, tulisan yang bermanfaat, tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan. Kita tidak pernah tahu apa yang ada didalam benak seorang pribadi. Begitupun dengan Pernyata. Mungkin begitu banyak cita-cita dan keinginan yang belum tersampaikan, sehingga ia masih semangat dalam menelurkan karya-karya hingga sekarang.

Sudah banyak karya yang dihasilkan dari racikan pena seorang Pernyata. Beliau berhasil melahirkan beragam karya hampir dari semua genre sastra, puisi, cerpen dan novel-novel yang isinya sangat menarik. “Aku Mencintaimu Shanyuan”, “Ujar Mentor”, “Universitas Kehidupan” adalah sebagian dari karyanya.

Ketika Ali ra. Mengatakan, “ikatlah ilmu dengan tulisan”, maka itulah yang dilakukan Pernyata. Ketika Allah memerintahkan untuk membaca, maka itu juga yang dilakukan seorang Pernyata. 

Membaca dan menulis adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, ketika kita senang membaca, maka ikatlah ilmu yang sudah kita tangkap dengan menulis, ketika kita ingin pandai menulis, maka rajinlah membaca karena membaca adalah memang menjadi kunci sukses dalam menulis.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL