#165# ROMANSA CINTA DHEA
Getaran
yang dirasakan Dhea dalam beberapa hari belakangan ini, sejujurnya tidaklah
bersumber dari kondisi alam yang memang dalam beberapa waktu kurang baik. Getaran
gempa terjadi di beberapa wilayah di Indonesia yang memang cukup membuat setiap
orang menjadi panik dan ketakutan. Namun, getaran yang dirasakan oleh Dhea
dalam beberapa hari ini hanya membuat dia sendiri saja yang merasa panik.
“Nis,
gue mau curhat neh, ada waktu gak?” dengan bahasa yang sangat pelan Dhea
mencoba mencurahkan isi hatinya kepada Anis.
“Curhat
apa Dhe? Tumben banget seorang Dhea yang biasanya cuek sedunia mau curhat sama
seorang Anis yang notabene terlalu romantis, hahaha.” Akhirnya dapat juga
kesempatan ngeledek cewek tomboy ini, hihi. Anis membatin.
“Loe pernah gak berasa ada kupu-kupu
terbang dalam perut loe?” Ujar Dhea.
“Whaaaatss??
Kupu-kupu terbang dalam perut?? Loe makan kupu-kupu?? Aduh Dhe, kayak gak ada
makanan lain aja sih, miskin banget udah loe ya?” Anis terkaget dengan ucapan
yang baru saja keluar dari mulut Dhea.
“Sembarangan
loe, gak lah. Iya kali Kupu-kupu gue makan. Maksud gue berasa sesuatu seperti
ada yang terbang di dalam perut gitu.” Dhea ngambek. Anis dengan insting
keromantisannya mulai menerka kata-kata Dhea. Sesaat kemudian Anis berteriak
kegirangan.
“Huaaa,
Dhea serius loe?? Loe Gak boong sama gue kan?” Anis kegirangan berlebihan. Dhea
dipeluk erat sampai-sampai berteriak.
“Loe
gila ya Nis, sakit tau?” Dhea tak kalah nyaring berteriak.
“Sory-sory
Dhe, gue senang banget, loe beneran gak tau yang loe rasain itu?? Ya ampun
Dhea, itu namanya loe sedang jatuh cinta sayangku. Ayo cerita sama Gue, siapa
cowok yang beruntung yang dicintai oleh seorang Dhea, hihi.” Anis masih terus berbicara
tanpa jeda. Sedang Dhea hanya bengong tanpa mengerti apa yang dikatakan
sahabatnya itu.
“Gue,
jatuh cinta?? Masa iya gue jatuh cinta?? Sama siapa??” Dhea semakin bengong.
“Lah,
emang waktu kapan loe merasakan kupu-kupu terbang itu?? Hmm, maksud gue saat
ketemu siapa loe tiba-tiba berasa kayak gitu, aduh Dhe jangan kolot-kolot amat
napa!” Anis kesal, ternyata ada ya orang sekolot ini.
“Ah
terserah lah, yang pasti gue berasa begitu. Hmm, kayaknya sih setiap gue ketemu
Ryan.” Dhea mencoba menyegarkan memorinya. Ryan adalah seorang kawan lama yang
memang baru beberapa bulan ini bertemu lagi dengannya. Kebersamaan yang membuat
mereka nostalgia tentang masa lalu, entah mengapa begitu membekas di hatinya.
“Tapi
seharusnya gue gak boleh jatuh cinta sama Ryan Nis,” Dhea membatin.”Ryan sudah
menikah setau gue. Ya loe mikir aja, masa iya gue jadi perebut suami orang. Gak
ada dalam kamus gue begitu.” Dhea kembali murung.
“Hmm, jadi gitu ceritanya.
Iya Dhe, gue juga gak rela kalau sahabat gue di cap sebagai perebut suami
orang. Emang sih rasa cinta itu fitrah, tapi tetap juga harus sesuai tempatnya.”Anis
menasehati Dhea dengan sangat bijak. “Gak apa-apa Dhe, yang penting sekarang
loe kan udah tau tentang apa yang terjadi pada diri loe, sekarang tinggal loe kontrol
perasan loe baik-baik. Seperti kata seorang Jalaludin Rumi Tanda-tanda bahwa kamu jatuh cinta beneran adalah ketika kamu tidak
lagi egois. Ryan itu sudah ada yang memiliki, jadi jangan sampai sedikit
saja ada niat dalam hati loe buat memiliki dia. Ingat Dhea, gak ada perempuan
yang menyakiti perempuan lain. Masih banyak cowok diluar sana yang pasti bakal
terima loe, sahabat gue yang meski tomboy tapi cantik dan baik hati banget.”
Anis mulai menggoda Dhea. Sesaat mereka berpelukan. Sesaat terlihat Anis
menghapus air mata yang menetes di pipi sahabatnya. Aah, jatuh cinta memang tidak enak, sakit. Gelak tawa terdengar
menutup pembicaraan mereka.
#RWC #DAY12 #ODOP
Komentar
Posting Komentar