#160# KOLAK CINTA

Bertepatan dengan 3 hari Ramadhan ini, rupanya bertepatan pula dengan hari kelahiran Salsa. Momen spesial kali ini memang dirasa berbeda oleh Salsa. Ayah nya baru saja meninggal setahun yang lalu, bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Disusul oleh ibunya yang juga meninggal dunia 3 bulan yang lalu. Hanya tinggal bersama Bang Hafiz Suaminya, hari-hari dijalaninya penuh dengan kesederhanaan. Bang Hafiz bekerja sebagai seorang pedagang kolak keliling. Kehidupan mereka memang terbilang sederhana, namun mereka selalu berupaya untuk selalu mensyukuri apa yang sudah didapatkan dari ikhtiar mereka.

“Bang, hari ini Salsa pengen nemenin abang jualan deh kayaknya, biar bisa bantu-bantu abang melayani pembeli.” Celetuk Salsa tiba-tiba.

“Seriusan?? Emang kenapa kok tiba-tiba pengen ikutan jualan juga? Tumben bener ih,” Goda bang Hafiz suaminya. “Entar kamu capek lagi keliling-keliling, udah di rumah aja ya,” Bang Hafiz menimpali.

“Gak apa-apa kok, lagi kepengen aja bisa nemenin abang jualan, sekalian jalan-jalan, hari ini kan hari special, ulang tahun Salsa bang, masih ingat apa masih lupa hayo?” Salsa menguji ingatan suaminya akan hari ulang tahunnya.

“Oh, jadi ada yang ulang tahun ya, hihi. Iya.. ingat kok abang, tapi maaf sayang, abang gak bisa kasih apa-apa buat kamu. Abang cuma bisa mendoakan yang terbaik, semoga kelak Salsa bisa menjadi istri abang yang sholehah dan selalu menemani abang sampai surga, aamiin.” Wajah menyesal begitu tampak di mimik muka bang Hafiz. Belum bisa memberikan kebahagiaan kepada istri yang sangat disayanginya itu.

“Ah abang, doa  saja sudah sangat cukup buat Salsa, semoga doa abang didengar Allah, aamin.” Dengan takzim, Salsa mencium tangan suaminya.

“Ok, udah siap kan, yuk kita berangkat.” Bang Hafiz mengajak istrinya untuk segera bergegas.

***

“Alhamdulillah bang, jualan kita udah hampir habis. Sebentar lagi bakal bedug, yuk kita pulang, biar saya bisa siapkan buka puasa.” Ajak Salsa kepada suaminya. Mereka berdua bergegas.

Suara bedug sudah terdengar, Salsa dan bang Hafiz kembali mensyukuri apa yang sudah mereka dapat hari ini.

“Sa, di hari ulang tahun mu ini, abang minta maaf gak bisa memberi sesuatu, tapi ini ada kejutan kecil semoga Salsa suka ya,” Ucapan bang Hafiz membuat wajah Salsa berbinar-binar.

“Waah, apa tuh bang, buat Salsa penasaran aja deh.” Senyuman manis terlihat tampak sekali di wajahnya.

“Ada deh, syaratnya Salsa harus tutup mata dulu.” Salsa menurut. “Hitungan ke 3 buka mata ya, 1, 2, 3.. Taraaa.” Bang Hafiz memberikan segelas kolak yang diikat dengan pita berwarna ungu, warna kesukaan Salsa sebagai hadiah ulang tahun. 

“ Ini kolak cinta namanya. Karena kolak ini lah abang bisa mengenal Salsa, karena kolak inilah, abang yang hanya pemuda biasa mendapatkan rezeki yang luar biasa, yaitu seorang isteri seperti Salsa. Terima kasih karena menerima abang dengan segala lebih dan kurangnya abang. Semoga Salsa bisa terus mendampingi abang.” Dikecupnya kening Salsa dengan penuh kasih sayang. Terdengar lirih doa keluar dari mulut Bang Hafiz si penjual kolak keliling. Hari ke 3 Ramadhan yang spesial buat Salsabila Izzatun Nisa.


#RWC
#Day3
#Onedayonepost

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL