#161# NGABUBURIT ???
Euis
dan Halimah, dua sahabat yang menjadi akrab sejak sama-sama berkuliah di kampus
ternama di kota Bandung. Halimah yang berasal dari Kalimantan Timur tepatnya di
Kota Samarinda, adalah gadis yang ceria dan jahil namun ramah pada siapa saja.
Oleh karena itu mudah baginya beradaptasi di tempat yang baru. Halimah yang
biasa dipanggil Imah oleh teman-temannya, memutuskan untuk melanjutkan
pendidikannya di kota Kembang tersebut setelah mendapatkan beasiswa dari sebuah
lembaga pendidikan. Sedangkan Euis adalah gadis manis asal kota Sukabumi yang
juga beruntung seperti Halimah, mendapatkan beasiswa dari pemerintah kota
tempat tinggalnya. Mereka merantau ke kota Bandung dan tinggal bersama dalam
satu kost.
“Teh Imah, kumaha atuh kita mau ngabuburit kamana
ini??” Celetuk Euis dalam perjalanan pulang dari kampus.
“Huss, Euis mah tidak sopan atuh, jangan
keras-keras bicara gitu.” Suara Imah yang cukup keras membuat Euis
terkejut.
“Hah??!! Kenapa atuh teteh bilang kalo Euis
tidak sopan? Emangnya Euis tadi bicara apa??” Euis bingung karena dibilang
tidak sopan oleh Imah.
“Iyaa, Euis kan tadi bilang ngabuburit kan?
Nah itu mah gak sopan. Kalau di Kalimantan burit mah artinya ini, hahaha.”
Imah menunjukan salah satu bagian tubuh nya.
“Euleh-euleh, teteh Imah gitu yaa, bercanda
aja terus sama Euis.” Euis ngambek. “Kalo
urang sunda mah burit itu sore atuh teteh, bukan itu” Euis masih manyun.
“Ceileh, gitu aja ngambek mah Euis, awas lho
batal entar puasanya hihi, sok atuh jadi ntar mau ngabuburit kemana hayuk aja
lah.” Imah merangkul sahabatnya itu dan mereka tertawa di sepanjang
perjalanan pulang.
NB : Burit dalam Bahasa masyarakat Kalimantan,
seperti Samarinda adalah berarti bagian pangkal paha di sebelah belakang
(bokong), sedangkan burit dalam Bahasa sunda adalah berarti sore hari.
#RWC
#Day4
#onedayonepost
Komentar
Posting Komentar