#182# THE STORY ABOUT HOPE AND LIFE (Review Novel Hanum Salsabiela Rais "I Am Sarahza")


Judul : I am Sarahza
Penulis : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Penerbit : Republika
Cetakan : Pertama April 2018
Tebal : 370 halaman
ISBN : 978-602-57-3421-2


Kehidupan, adalah hak prerogative dari sang maha pencipta. Bahwa Allah yang berkehendak atas segala sesuatu. Sekuat apapun manusia berusaha, jika memang belum saatnya maka tidak akan ada yang bisa mempercepat dan memperlambat. 

Hanum, adalah seorang wanita yang merupakan putri dari tokoh ternama di negeri ini. Mengambil sekolah kedokteran gigi, pada awalnya hanya karena gengsi dengan beberapa teman-teman kuliahnya yang memutuskan untuk berkuliah di fakultas yang memiliki prestise tersebut. Seiring berjalannya waktu, ternyata memutuskan untuk berkuliah di sana, adalah sebuah kesalahan bagi Hanum. Minatnya pada dunia jurnalis, terpaksa diurungkan, dikarenakan harus menyelesaikan pendidikan kedokterannya yang telah berjalan sekian tahun. Tinggal selangkah lagi Hanum menyelesaikan pendidikan yang pada dasarnya tidak ia inginkan, hingga satu peristiwa yang membuat ia bertemu dengan seseorang yang dikemudian hari menjadi seseorang yang berarti dalam kehidupannya, yakni suaminya.

Rangga, adalah seorang pemuda yang memutuskan untuk kembali hijrah ke Jogja tempat dimana dulu ia mengenyam pendidikan SMA dengan tujuan melanjutkan pendidikan S2 nya dan kembali membangun kehidupan bermusik yang selama ini memang menjadi jiwanya. Bersama teman-teman SMA yang dulu pernah tergabung dalam sebuah grup musik, membuat Rangga kembali menemukan jati dirinya sebagai seorang seniman.

Pertemuan Rangga dan Hanum, bisa dibilang adalah pertemuan dari ketidaksengajaan. Hanum yang membutuhkan seorang “relawan” yang bersedia menggenapi tugas terakhirnya di fakultas kedokteran gigi, bertemu dengan Rangga yang kebetulan berkeinginan mengajukan karya musik grup band nya untuk dijadikan lagu tema untuk iklan calon presiden ayah Hanum. Pertemuan mereka seperti simbiosis mutualisme. Rangga yang juga kebetulan sedang mengalami sakit gigi pada saat itu, membutuhkan Hanum sebagai seseorang yang bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Begitupun Hanum, dalam kebingungannya menggenapi tugas akhir perkuliahannya, seperti mendapatkan seseorang dewa penolong yang bersedia untuk dicabut giginya, yakni keberadaan Rangga.

Perhelatan besar telah selesai. Ayah Hanum telah kalah dalam pemilihan presiden. Kekalahan tersebut berdampak pada kehidupan sosial Hanum. Di saat banyak tekanan dari luar, yang membuat dirinya “down”, Rangga tampil sebagai seseorang yang mampu membuat Hanum merasakan kenyamanan dan ketenangan, hingga akhirnya kebersamaan mereka yang saling melengkapi membuat mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menikah.

Kehidupan pernikahan dua anak manusia, belumlah lengkap jika belum ada seorang anak, hasil dari buah cinta dan kasih sayang mereka. Perjalanan menantikan buah hati inilah yang menjadi konflik terbesar dalam novel ini. Seperti dikatakan, manusia bisa berusaha namun Allah tetap yang memutuskan, dan hal itu terjadi pada kehidupan Rangga dan Hanum. Berkali-kali gagal dalam usaha mendapatkan keturunan, membuat Hanum mengalami kekecewaan begitu besar dalam dirinya. Hingga usaha yang cukup besar telah mereka lakukan, yaitu dengan menjalani proses inseminasi di luar negeri, bahkan sampai mengikuti program bayi tabung. Mengorbankan uang yang tidak sedikit hasil dari beasiswa Rangga karena melanjutkan sekolah di Luar Negeri, tetap belum bisa mewujudkan mimpi mereka mendapatkan keturunan hingga sekian tahun usia pernikahan mereka.

Novel ini mengajarkan arti kesabaran dan ikhtiar yang kuat dari seorang hamba kepada Tuhannya. Bagaimana kesabaran yang dijalani oleh Hanum dan Rangga selama belasan tahun, akhirnya dibayar Allah dengan kehadiran seorang janin bayi dalam rahim Hanum. Bagaimana kesabaran dan keyakinan, benar-benar dipertaruhkan untuk mendapatkan hadiah spesial dari sang maha pencipta untuk hamba Nya.

Cerita dalam novel ini begitu mengalir dan sangat kuat, mampu membawa pembaca seolah merasakan kekalutan dan kegelisahan yang dirasakan oleh tokoh. Dimasukkannya istilah-istilah dalam bidang kedokteran menambah khazanah pengetahuan kita tentang sisi lain dunia medis yang mungkin awam bagi sebagian kita.

Tokoh Sarahza, juga diceritakan dengan sangat baik dalam novel ini. Meski kehadirannya belum ada di dunia, tetapi penulis mampu membawa dan menghadirkan pada pembaca seolah-olah ada dan turut hadir dalam setiap bab cerita, sebagai tokoh yang terlihat nyata dan bukan abstrak. Memasukkan nilai-nilai keyakinan akan keberadaan Tuhan, membuat novel ini memiliki nilai religiusitas yang baik, dan bisa menjadi sebuah novel pembangun jiwa. Bahwa dimana ada sekecil pun harapan, akan selalu ada kehidupan. Tuhan akan selalu mendengarkan jiwa-jiwa yang merintih memohon kepada Nya. 

#ODOP7 #ReviewNovel #KelasNonFiksi


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#170# NICHE BLOG, APA YAA??