SEBAIT SAJAK TENTANG RINDU YANG TAK BIASA

Rindu itu laksana bermain bulu tangkis
Dengan pukulan kuatmu, melesat cepat ke hatiku

Aku kalah dalam bertarung,
namun menang saat melihat engkau tersenyum senang.

Begitulah, rindu yang sederhana,
Hanya ada aku, kau, kita dalam arena

My Pic Collection




Rindu itu seperti bernilai nya garam dalam sayuran, seperti pelangi setelah turun hujan, laksana senja penghantar mentari k peraduannya, bagai teguh nya Bilal bin Rabah yg teguh tak beradzan setelah kematian Rasulullah, terkadang rindu juga lebih tak biasa ketika Rasul di hujung kematiannya memanggil "ummati... Ummati"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL