SEBAIT SAJAK TENTANG RINDU YANG TAK BIASA
Rindu itu laksana
bermain bulu tangkis
Dengan pukulan kuatmu, melesat cepat ke hatiku
Aku kalah dalam bertarung,
Dengan pukulan kuatmu, melesat cepat ke hatiku
Aku kalah dalam bertarung,
namun menang saat melihat engkau tersenyum senang.
Begitulah, rindu yang sederhana,
Hanya ada aku, kau, kita
dalam arenaBegitulah, rindu yang sederhana,
![]() |
My Pic Collection |
Rindu itu seperti bernilai nya garam dalam
sayuran, seperti pelangi setelah turun hujan, laksana senja penghantar mentari
k peraduannya, bagai teguh nya Bilal bin Rabah yg teguh tak beradzan setelah
kematian Rasulullah, terkadang rindu juga lebih tak biasa ketika Rasul di
hujung kematiannya memanggil "ummati... Ummati"
Komentar
Posting Komentar