#204# SALAH PAHAM

Teh Ida dan Rani adalah dua bersaudara yang terpisah sejak lama. Karena sebuah peristiwa, menyebabkan Rani tinggal terpisah dengannya sejak masih kecil. Rani dirawat sebuah keluarga dan tinggal di suatu daerah di Kalimantan. Hingga suatu hari Rani berkesempatan mengunjungi Teh Ida di Bandung.

Rani merupakan gadis yang polos, apa adanya dan selalu ceria. Ini kali pertama dia berkunjung ke tanah sunda. Ramadan kali ini dihabiskan bersama Teh Ida di kota Bandung. "Akhirnya teh, Rani bisa juga maen ke Bandung, hehe padahal sudah lama sekali kepengennya, Alhamdulillah terlaksana." ucapnya suatu hari.

"Alhamdulillah, Teteh mah senang Rani bisa maen kesini, nah mumpung sudah disini, ayuk atuh teteh ajak ke suatu tempat buat ngabuburit." Teh Ida antusias sekali. Namun, Rani yg polos hanya bisa mesam mesem, dan membuat Teh Ida menjadi bingung.

"Kenapa atuh, malah mesam mesem gitu, mau teu diajak ngabuburit?" Teh Ida masih bingung karena Rani malah tertawa terpingkal-pingkal. "Habisan teteh mah lucu, ngomong gak sopan, hehhe" Teh Ida semakin bingung. Emangnya teteh bicara apa, tidak sopan apa? Teh Ida masih bingung.

"Jadi teh, kalo di Kalimantan Burit itu artinya ini (sambil menunjuk bagian belakang dari tubuhnya), makanya teh dari tadi Rani sakit perut nahan ketawa" Rani masih dengan polosnya terus saja tertawa.

"Euleh..euleh, Rani atuh yang aneh, kalo urang Sunda mah Bilang Ngabuburit teh artinya ngalantung ngadagoan burit, atau bersantai sambil menunggu sore, hehehe bukan burit yang Rani maksud atuh, wkwkw." Gantian teh Ida yang tertawa terpingkal.

Ternyata Buritnya bahasa Sunda dan Buritnya Kalimantan punya makna yang berbeda, hahaha. Rani kembali mesam mesem tersipu malu.

(NB : Burit bahasa Sunda artinya Senja, Burit Bahasa Kalimantan artinya salah satu bagian tubuh pangkal paha sebelah belakang atau lebih dikenal dengan bokong).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

#126# AKHIR PERJALANAN (Travelling ke Kalsel - Part 7)

#119# "TRAVELLING" KE KALIMANTAN SELATAN (Part 2 - Rainy's Day Literari Festival)

#117# DIBANGUNIN SAMA BANTAL