#207# SELAMAT DATANG, RAMADAN
Tamu itu telah tiba, bukakanlah
pintunya, persilakan ia masuk dan terimalah dengan wajah yang ramah.
Sebagaimana kita bahagia ketika
menerima tamu terhormat datang berkunjung, lalu kemudian kita akan riweh dan heboh dengan segala yang kita
punya untuk bisa memberikan sajian terbaik. Memakai baju yang baik, menyediakan
sajian yang terenak dan terlezat. Bentuk kesyukuran yang mungkin sebagian dari
kita akan berbeda takarannya.
Beberapa hari yang lalu, saya
berbincang cukup lama dengan seorang kawan. Temanya sebenarnya “ngalor ngidul”,
namun secara tidak sengaja menyinggung perasaan kita masing-masing tentang
bulan Ramadan. Bagi saya yang anak perantau, tentu yang paling dirindukan
adalah bisa menjalani puasa bersama keluarga. Bisa kembali melaksanakan tarawih
di masjid, mengikuti kajian bersama teman-teman, silaturahim dan melakukan
banyak hal. Apalagi sudah hampir tiga tahun ini, semua itu tidak bisa saya
lakukan sebagaimana biasa. Tentu saja karena pandemi yang melanda. Namun tahun
ini, saya rasa akan jadi hal berbeda. Masjid-masjid telah dibuka lebih leluasa,
kajian-kajian mungkin akan bisa terjadi secara tatap muka dalam satu ruangan
bersama, tidak lagi lewat media virtual sebagaimana sebelumnya.
Bersyukurnya kita bisa jadi akan
dua kali lipat dari semula. Pertama karena ternyata usia kita masih tersisa, dan
yang kedua ritual-ritual yang hanya terjadi setiap setahun sekali itu akan
dirasakan kembali. Terus terang, saya rindu dengan “suara keramaian”
orang-orang yang membangunkan sahur, keseruan saat mencari menu untuk berbuka,
keramaian anak-anak kecil yang juga turut menjadi “penghuni-penghuni” baru di
masjid-masjid.
Inilah hebatnya Ramadan. Mengundang
banyak kebaikan. Meski demikian, ada kesedihan yang juga dirasakan. Satu per
satu keluarga dekat sudah tidak membersamai, karena “keburu” dipanggil ilahi. Inilah
yang ingin saya sampaikan. Mensyukuri kedatangan Ramadan karena masih diberi
kesempatan. Mensyukuri kedatangan Ramadan di saat sedang menghadapi sebuah
perjuangan. Mungkin Allah mau memberi sinyal, bahwa ini saatnya waktu yang
tepat untuk berdoa sungguh-sungguh, tanpa harus banyak mengeluh. Mungkin Allah
ingin bilang, waktunya sekarang untuk tetap berpegang, tanpa ada sedikitpun
bimbang. Ramadan, selamat datang.. semoga kita bisa menjadi teman baik!!
![]() |
Islamic Centre Samarinda |
Komentar
Posting Komentar