#14# Seorang Ibu Penawar Ampal Jagung
Malam terakhir Ramadhan, masih dilalui dengan harapan akan lahir
pribadi baru yang layak di analogikan seperti kertas putih tanpa noda. Itulah
harapan setiap insan yang meyakini betul keistimewaan ramadhan. Malam ini
suasana i'tikaf di salah satu masjid terbesar di kota Samarinda lebih ramai
dari kemarin. Apa mungkin faktor karena ini malam terakhir ramadhan, sungguh
ternyata engkau masih istimewa di mata kami.
Masih ingat dengan cerita pemuda yang menawarkan semangka kepada
para jamaah?? Hari ini aku masih melihatnya dengan aktivitas seperti kemarin,
masih dengan sebuah baskom kecil kemudian berkeliling menawarkan semangka,
bedanya malam ini aku tidak kebagian semangka, wajar saja para jamaah lumayan
membludak. Ada satu kejadian yang kembali menarik perhatian, seorang ibu
membawa kardus ukuran sedang berkeliling sambil menawarkan sesuatu. Kalian mau
tahu apa itu?? Kalau di Samarinda masyarakat biasa menyebutnya Ampal Jagung,
yah semacam panganan dari jagung dan campuran tepung yang digoreng.
Aku pun turut mencicipi, lumayan sebagai lauk tambahan. Lagi-lagi
aku baru mengetahui kalau ibu ini juga bukan bagian dari panitia masjid yang
menyiapkan santap sahur. Tiada beda dengan pemuda penawar semangka, tampaknya
ibu ini adalah seorang yang niat mencari pahala kebaikan di sisa ramadhan.
Dengan kardus di tangan, beliau berkeliling menawarkan ampal jagung yang dia
bawa, setelah selesai aku mendengar perkataannya dalam bahasa banjar " nah nyaman sudah lakas tuntung",
maksudnya dia senang karena bisa cepat menyelesaikan apa yang sekarang dia
kerjakan. Istimewa ya Ramadhan, seistimewa perlakuan mereka terhadap kami para
Jamaah. Dan ketika mau pulang, terbersit dalam fikiran ku, malam ini adalah
malam terakhir di ramadhan tahun ini aku melihat pemuda itu, andai ada usia
panjang, mungkin Allah akan kembali mempertemukan ku dengan pemuda penawar
semangka yang lain, atau ibu penawar Ampal jagung yang lain pula di Ramadhan
tahun depan. Insya Allah.
![]() |
Ampal Jagung (Sumber : Internet) |
Komentar
Posting Komentar